"Makanan yang Dimasak Ibuku Semuanya Tidak Matang", Setelah Tahu Alasan Dibaliknya Tangisku pun Pecah!
Bookmark Pedia
– Ibu adalah sosok terpenting dalam kehidupan kita, apapun yang terjadi kita
harus tetap menghormatinya meski itu cukup sakit untuk kita selama hal yang
dilakukan tidak melanggar aturan dan norma yang ada. Selain itu, ibu yang baik
akan berusaha dengan keras untuk merawat anaknya. Seperti kisah ini nih guys
contohnya, persiapkan diri sebelum membacanya lebih lanjut ya.
Sedari kecil kita terbiasa makan makanan yang dimasak oleh
mama. Bisa dikatakan, masakan mama adalah yang paling enak di dunia. Hal ini
rasanya tidak aneh, mengingat masakan mama memiliki rasa istimewa yang tidak
akan bisa dimiliki oleh koki-koki ternama di luar sana. Ya, masakan mama dibuat
dengan perasaan cinta. Inilah alasannya mengapa walau hanya membuat sebuah
telur dadar saja, tapi rasanya bisa begitu nikmat!
Kemudian setelah beranjak dewasa, kita menjadi jarang makan
masakan mama. Hanya saja, sebagai seorang mama, tidak peduli anaknya sudah
beranjak dewasa, ia pasti akan merasa senang sekali jika bisa memasak makanan
kesukaanmu. Ia pun akan merasa khawatir saat mengetahui kalau kamu tidak enak
badan. Seperti kisah mengharukan satu ini yang berdasarkan kisah nyata…
Suatu malam, tiba-tiba ada seorang polisi yang mendatangi
rumahku. Ternyata mama datang jauh-jauh dari desa sambil membawa sekeranjang
berisi penuh sayur. Aku begitu terkejut karena ia tidak memberitahu sebelumnya
kalau ia akan datang. Aku pun langsung membawanya masuk ke rumah.

Beberapa hari sebelumnya aku dan ibu sedang
berbincang-bincang di telepon. Ketika itu aku memang terdengar sedang tidak
enak badan karena beberapa hari ini banyak hal yang harus dikerjakan. Aku sudah
memintanya untuk tidak perlu khawatir, tapi namanya seorang mama, ia pasti akan
merasa tidak tenang.
Mama sungguh merupakan sosok pahlawan dan rela berkorban
demi anaknya. Tidak peduli jarak dari desa ke kota yang begitu jauh yang harus
ia tempuh, tanpa berpikir panjang ia langsung bersiap-siap pergi ke kota.
Teringat waktu kecil, setiap kali anaknya tidak enak badan,
mama akan selalu membuatkan sup ayam. Begitu mendengar diriku jatuh sakit, ia
ingin membuatkan sup ayam lagi. Ia membawa seekor ayam dan memetik sayur di
ladang sebagai bahan membuat sup ayam.

Sesampainya di rumahku, aku memintanya untuk beristirahat,
tapi ia langsung menuju ke dapur dan langsung bersiap-siap memasakkan sup ayam.
Selama memasak, ibu kerap menjatuhkan botol kecap, salah mengambil alat masak
dan lainnya. Aku pun mengatakan padanya agar biarkan aku saja yang memasak.
Tapi, tetap saja mama bersikukuh ingin membuatkan sup ayam untukku.

Setelah sup ayam dan masakan lainnya jadi dan diletakkan di
meja makan, tiba-tiba anakku berkata,"Ma, ini ayamnya masih hidup."
Selain itu, ikan yang dimasak pun sangat asin dan nasinya masih belum matang.
Melihat cucunya begitu tersiksa atas masakan buatannya,
setelah mengarungi perjalanan panjang, mama memutuskan untuk segera kembali
pulang ke desa. Aku sudah mencoba untuk menahannya dan tinggal lebih lama di
rumah, tapi ia tetap memaksa untuk segera pulang.
Selang 2 minggu kemudian, saat aku sudah sehat, aku pun
memutuskan untuk pulang ke kampung halaman dan menemuinya. Saat itulah aku baru
mengetahui sebuah rahasia yang selama ini disembunyikan mama. Ternyata mama, di
usia 63 tahun terkena penyakit katarak yang menyebabkan sebelah matanya
mengalami kebutaan dan mata sebelahnya pun sudah rusak parah.

Selama ini mama tidak mau mengatakan hal ini karena takut
akan menghabiskan banyak uang. Namun, demi membuatkan sup ayam untukku, ia
seorang diri pergi ke kota untuk pertama kalinya. Ia bahkan harus melewati 2
gunung, mengarungi sebuah sungai, berjalan sejauh 28 km, berpindah angkutan
sebanyak 3 kali, melewati 4 buah provinsi, dan menempuh perjalanan darat selama
36 jam.
Mama tidak tahu apa-apa tentang kehidupan di kota. Hanya
satu hal yang ia tahu, yaitu namaku. Walau ia tidak bisa melihat dengan jelas,
tapi satu hal pasti yang ia ketahui adalah kalau aku ada di depan sana. Semua
hal itu dilakukan hanya demi membuatkan makanan untukku.
Setiap mama di dunia memang seperti ini! Begitu pelit
terhadap dirinya sendiri, namun demi anaknya, ia akan rela mengorbankan segala
yang dimiliki.
Di dunia ini, makanan apakah yang paling enak?
Sumber: Tencent
0 Response to ""Makanan yang Dimasak Ibuku Semuanya Tidak Matang", Setelah Tahu Alasan Dibaliknya Tangisku pun Pecah!"
Posting Komentar