Nenek dengan Susah Payah Menjahitkan Baju untuk Cucunya, Tapi Dijadikan “Kain Lap”olehnya, Anaknya yang Mengetahui Hal Itu Kemudian “Melakukan Hal yang Mengharukan” !
Bookmarkpedia.com - Nenek menyayangi cucu adalah hal yang biasa,. Berikut adalah kisah tentang nenek di desa, yang mungkin akan memberi lebih banyak inspirasi pada Anda dan keluarga. …
Nenek yang tinggal di desa ini mempunyai seorang putra yang sudah berkeluarga dan tinggal di kota, merak juga sudah mempunyai seorang putri berumur 10 tahun.
Bulan lalu nenek ke rumah anaknya sambil membawa cukup banyak oleh-oleh khas desa. Sebelum berangkat, nenek sempat menjahit tiga pasang baju untuk cucu perempuannya.
Namun, karena kainnya berasal dari desa, dan dijahit orang yang sudah tua, tidak bisa dibandingkan dengan pakaian yang dibeli di mal, sehingga langsung saja ditolak oleh salah satu cucu perempuannya itu.
Cucunya langsung mengambil 3 potong baju dari neneknya yang tersenyum gembira, dan masuk ke kamar membuang baju itu ke bangku.
Ia terus berpikir cara untuk membereskan baju-baju ini. Ibunya yang sedang berada di balkon berteriak bahwa mesin cuci bocor, si cucu yang mendengar langsung mengambil baju yang diberikan neneknya kemudian dijadikan kain lap.
Tak disangka, ibunya yang melihat kain lap yang dipakai anaknya itu adalah baju pemberian dari si nenek malah tersenyum, tidak memarahi anaknya.
Ibu yang bisa mendidik dengan baik menghasilkan anak yang baik, sebaliknya menjadi anak yang kurang ajar, kata-kata ini memang tepat ditujukan pada ibunya si anak.
Si nenek tidak menyadari sedikit pun pakaian yang dijahitnya itu telah dijadikan kain lap oleh cucunya.
Ketika mereka sedang sibuk menonton TV di ruangan, si nenek berjalan ke balkon dan melamun di sana.
Kemudian nenek berjalan ke ruang tamu dengan mata merah dan berkata kepada cucunya : “Nenek salah, 3 potong baju itu sebenarnya punya nenek, nenek suka lupa sudah tua.”
“Oh begitu, pantas saja terlihat seperti baju nenek-nenek…” kata cucunya hambar.
Sementara muka ayahnya langsung memucat, kemudian mengambil baju-baju tersebut dan dicuci kembali dengan bersih.
Keesokan harinya, si nenek mengenakan baju yang dia bilang salah itu, tapi tampak jelas baju yang dipakainya sangat sempit, bukan ukuran bajunya.
Setelah tinggal dua hari, nenek langsung pulang sendiri ke desa dengan alasan khawatir meninggalkan ternaknya di desa.
Tidak lama kemudian, si ayah sudah mau ulang tahun, istri dan anaknya pun sudah menyiapkan hadiah.
Si anak memberikan sebuah topi kepada ayahnya, sementara istrinya memberikan sebuah dasi.
Tak disangka reaksi sang ayah membuat mereka terkejut, dan berkata dengan hambar “jelek amat!” lalu membuang topi dan dasi pemberian mereka ke tong sampah.
“Pa, papa sangat tidak menghargai pemberian kita!” protes si anak.
“Oh, kamu juga bisa merasa sakit hati ya? Apa pernah kamu menghargai seseorang ?”
“Kamu juga, memangnya kamu tidak punya orangtua ya? Apa kamu bisa menghormati orang yang lebih tua?” Kata si ayah kepada istrinya.
“Baju yang nenek kasih untuk cucunya, kenapa dijadikan kain lap ? Nenek hidup hemat setiap hari, tidak berani pakai yang bagus, seprei dipakai lebih dari bertahun-tahuan, tidak mau ganti yang baru, dan demi menghemat uang, dia rela berjalan kaki lebih dari 10 km, dia menjahit sendiri selama sebulan, tangannya sampai luka-luka, baju jahitannya yang kalian buang itu dipakai lagi meski sangat sempit dan tidak nyaman di badan, tak disangka kalian dengan teganya melukai perasaannya !”.
Seminggu kemudian, ibu dan anak itu secara khusus pulang ke desa, mereka melihat si nenek memakai baju yang diperuntukkan anaknya.
Mata mereka pun berkaca-kaca melihat si nenek, dan sang cucu hanya menundukkan kepala karena merasa bersalah.
Saat makan malam, ibu dan anak itu berlutut meminta maaf pada nenek, tetapi si nenek malah berkata sambil tersenyum, “Saya merasa sayang memberikan baju ini padanya, jadi kupakai sendiri.”
Mereka pun tertawa mendengar kata nenek.
Anak yang masih kecil, sedikit banyak pasti ada kalanya tidak paham, jadi, dalam hal ini, pendidikan keluarga itu sangat penting.
Orangtua harus bijak mengajar anak-anak mereka untuk mengetahui bagaimana menghargai orang lain dan segala sesuatu di sekitar mereka, menghargai pemberian orang lain.
Anak yang tahu berterima kasih dan bersyukur baru akan mendapatkan lebih banyak persembahan dari orang lain.(jhn/yant)
Sumber: goodtimes.my
0 Response to "Nenek dengan Susah Payah Menjahitkan Baju untuk Cucunya, Tapi Dijadikan “Kain Lap”olehnya, Anaknya yang Mengetahui Hal Itu Kemudian “Melakukan Hal yang Mengharukan” !"
Posting Komentar